MENGENAL LEBIH DEKAT BULAN SEBAGAI SATELIT
BUMI
Nurma Arianty Siregar,Reviewer:Nadya
Nurul Alifah,Samik,S.Si.M.Si.
Abstrak
Bulan bukanlah hanya sebagai
penghias langit malam dan penerangan saat Matahari tenggelam.Objek yang dikenal
sebagai satelit Bumi ini merupakan salah satu anggota tata surya yang
senantiasa mengelilingi planet ketiga Matahari ini.Bulan sebagai satelit alami
Bumi mengalami tiga gerak sekaligus yaitu rotasi bulan,revolusi
bulan,bersama-sama dengan bumi mengitari Matahari.Bulan memancarkan cahayanya
yang bersumber dari matahari ke bumi sambil terus melakukan perubahan bentuk
dari hari ke hari. Bulan adalah salah satu-satunya satelit alam dari
bumi.Dinamankan satelit karena bulan selalu bergerak mengelilingi bumi.Jaraknya
dengan bumi adalah 240 mil atau 3456 .Bulan selalu menunujukkan permukaan yang
sama dilihat dari bumi.Ini berarti bahwa ia mengadakan rotasi maupun revolusi
mengelilingi bumi dengan kecepatan yang tepat sama (waktu yang dibutuhkan untuk
mengadakan satu klai revolusi).Pada permukaan bulan terdapat gunung-gunung dan
daratan rendah seperti bumi.Namun lubang kepundaanya Nampak besar-besar sampai
ada yang bergaris tengah 8 km.Berat jenis bulan kira-kira separoh dari berat
jenis bumi.Besarnya bulan hanya 1/82 bumi dan mempunyai gravitasi 1/6 dari
permukaan bulan tetap abadi sebab tidak erosi.Tak adanya atmosfer ditunjukkan
pula dengan kenyataan bahwa sinar bintang yang dari belakang bumi sama sekali
tak dibiaskan.
Bulan bergerak mengelilingi
bumi(revolusi) sambil berputar pada porosnya (rotasi).Bagian bulan yang Nampak
dari bumi selalu sama,hal ini menunjukkan bahwa waktu revolusi bulan sama
dengan waktu rotasinya.Bidang edar bulan mengelilingi bumi tidak sebidang
dengan bidang edar bumi mengelilingi matahari sehingga tidak setiap bulan
terjadi gerhana matahari atau gerhana bulan. (Tim FMIPA UNESA, 2012 : 88)
ISI
1.PENGERTIAN BULAN
Bulan moon dalam bahasa
inggris luna dalam bahasa romawi artemisdalam
bahasa yunani adalah satu-satunya satelit alami yang dimiliki bumi. Jika dilihat
dari posisinya bulan adalah benda angkasa yang paling dekat dengan bumi. Bulan
juga menjadi benda yang kedua yang paling terang setelah matahari dan
satu-satunya permukaan benda langit yang diamati dengan mudah.
Bulan adalah bola batu raksasa yang mengitari
bumi. Permukaannya gersang, dipenuhi kawah yang berasal dari ledakan meteorit
miliaran tahun yang lalu. Bulan mungkin terbentuk saat planet lain bertubrukan
dengan bumi muda. Pecahan batuan dari peristiwa itu muncul bersama dan
membentuk bulan.
Jarak rata-rata Bumi-Bulan dari pusat ke pusat
adalah 384.403 km, sekitar 30 kali diameter Bumi. Diameter Bulan adalah 3.474
km, sedikit lebih kecil dari seperempat diameter Bumi. Ini berarti volume Bulan
hanya sekitar 2% volume Bumi dan tarikan gravitasi di permukaannya sekitar 17%
daripada tarikan gravitasi Bumi. Bulan beredar mengelilingi Bumi sekali setiap
27,3 hari (periode orbit), dan variasi periodik dalam sistem Bumi – Bulan -
Matahari bertanggungjawab atas terjadinya fase-fase Bulan yang berulang setiap
29,5 hari (periode sinodik).Massa jenis Bulan (3,4 g/cm³) adalah lebih ringan
dibanding massa jenis Bumi (5,5 g/cm³), sedangkan massa Bulan hanya 0,012 massa
Bumi.
-ASAL USUL BULAN
Dari mana asal-usul Bulan yang
mengorbit Bumi kita? Ada empat teori mengenai asal-usul terbentuknya yaitu:
1. Teori co-Akresi
Pada sekitar tahun 1873 para ilmuwan telah beranggapan bahwa
planet-planet terbentuk dari kondensasi
awan
gas
panas. Awan gas panas secara bertahap terkontraksi kemudian mendingin. Dan
karena ia berkontraksi, akan terbentuk cincin gas.Dan cincin gas ini pada akan
akhirnya bersatu membentuk planet-planet.Seorang astronom
Prancis
bernama
Edouard
Roche
mengusulkan
sebuah
teori
terbentuknya Bulan yang disebut Teori co-Akresi.
Teori
ini
mengatakan
bahwa
pada
dasarnya Bumi dan Bulan terbentuk pada saat yang sama dan dari bahan yang sama.
Menurut Eduard Roche Bumi pada awalnya terbentuk
sebagai
sebuah
bola
gas
yang
kemudianmendingin
dan berkontraksi, membentuk cincin gas di sekelilingnya. Cincin gas tersebut kemudian
membentuk Bulan
Namun teori ini memiliki kelemahan
karena Bulan memiliki kandungan besi lebih rendah dibanding Bumi. Bumi memiliki
inti yang tersusun dari besi sedangkan Bulan tidak, dengan kata lain Bulan tak
lebih dari hanya sekedar sebuah batu. Jika dua benda terbentuk dari bahan yang
sama, komposisi dasar mereka harus sama. Ini adalah lubang dalam teori Roche
yang tidak bisa dijelaskan.
2. Teori Fisi
George
Darwin putra ilmuwan terkenal Charles Darwin penulis “Origin of Species”, pada
tahun 1878 mengumumkan Teori Fisi. Setelah melakukan analisa terhadap hubungan pasang
surut air di Bumi, Darwin menyimpulkan bahwa bulan secara bertahap bergerak
semakin menjauh. Pendapat ini tidak terbukti hingga 95 tahun kemudian. Ketika
astronot mendarat di bulan, mereka menempatkan sebuah cermin kecil. Dari Bumi
cermin tersebut disinari dengan laser dan laser memantul kembali sehingga dapat
diukur jarak Bulan menjauh dari Bumi yang tepat adalah sejauh 3,8 cm per tahun. arwin mulai mempertimbangkan apa
yang akan terjadi jika kita membalikkan proses, seperti menjalankan film dengan
arah mundur. Ketika waktu kita tarik mundur dan Bulan mengorbit lebih dekat, baik
orbit Bulan maupun rotasi Bumi bisa lebih cepat dari sekarang. Darwin mengambil
kesimpulan
bahwa
dahulu
Bulan
bersatu
dengan
Bumi.Sebagian
kecil dari Bumi terpisah kemudian membentuk Bulan Teori Fisi
diperdebatkan selama puluhan
tahun, tetapi para
ilmuwan akhirnya menyimpulkan
bahwa gerakan relatif Bumi dan Bulan tidak bisa dihasilkan dari itu. Bumi akan
berputar terlalu cepat untuk memperhitungkan tingkat rotasi yang sekarang.
3. Teori Capture
Pada
tahun 1909 Thomas Jefferson Jackson See adalah kapten Angkatan Laut AS berbasis
di Pulau Mare dekat San Francisco. Pekerjaan resminya adalah menjaga waktu standar
untuk pantai barat AS. Sebagai seorang pemuda ia dilatih sebagai seorang
astronom dan telah menghabiskan waktu menganalisis hipotesis baik co-Akresi
maupun Fisi. Secara bertahap Thomas mengembangkan ide yang
sama sekali berbeda. Ini kemudian disebut “Teori Capture”. Ia pada dasarnya
berteori bahwa Bulan terbentuk di tempat berbeda dalam Tata Surya kemudian
mengorbit Matahari seperti planet lainnya. Tapi kemudian bergerak terlalu dekat
ke Bumi dan ditangkap oleh gravitasi Bumi Ia beranggapan ada sesuatu yang ia
sebut media penolak di luar angkasa, yang saat ini kita ketahui media tersebut
tidak ada. Thomas tidak pernah bisa menjelaskan seperti apa media penolak ini
yang kemungkinan merupakan materi partikel kecil. Idenya adalah jika gravitasi
Bumi menangkap Bulan maka Bulan haruslah datang dari jauh yang kemudian menabrak
media penolak ini sehingga memperlambat Bulan dan kemudian secara bertahap bisa
ditangkap oleh orbit bumi. Seperti pelompat bungee jumping dari jembatan,
mereka turun, naik kembali namun tidak sejauh titik awal, turun kembali dan
begitu seterusnya
hinggal
posisinya stabil. Teori
Capture Thomas bisa menjelaskan perbedaan kandungan besi antara Bumi dan Bulan.
Jika Bulan terbentuk di tempat lain di Tata Surya maka komposisinya akan
berbeda dengan komposisi Bumi. Kelemahan besar Teori Capture adalah tidak
adanya penjelasan mengenai media penolak bagi obyek sebesar Bulan sehingga
tidak menabrak Bumi 4. 3.Teori Tabrakan Raksasa
Pada tahun 1974 sebuah hipotesis
baru memulai debutnya di panggung dunia ilmiah.
Para pendukungnya menyebutnya dengan nama Teori Tumbukan
Raksasa. Ide dasarnya
adalah bahwa sekitar 4,5 miliar
tahun yang lalu Bumi bertabrakan dengan obyek seukuran
planet Mars saat ini. Ini adalah
tabrakan yang sangat besar. Dan tabrakan ini begitu besar
sampai menyebarkan materi hasil
tumbukan ke orbit di sekitar Bumi. Materi-materi yang
tersebar di sekitar orbit Bumi
kemudian saling terikat oleh gravitasi, dan membentuk Bulan.
Sebagian dari bagian Bumi mencair
karena panas akibat tabrakan.
4. Teori Tabrakan Raksasa
Pada tahun 1974 sebuah hipotesis
baru memulai debutnya di panggung dunia ilmiah.
Para pendukungnya menyebutnya dengan nama Teori Tumbukan
Raksasa. Ide dasarnya
adalah bahwa sekitar 4,5 miliar
tahun yang lalu Bumi bertabrakan dengan obyek seukuran
planet Mars saat ini. Ini adalah
tabrakan yang sangat besar. Dan tabrakan ini begitu besar
sampai menyebarkan materi hasil
tumbukan ke orbit di sekitar Bumi. Materi-materi yang
tersebar di sekitar orbit Bumi
kemudian saling terikat oleh gravitasi, dan membentuk Bulan.
Sebagian dari bagian Bumi mencair
karena panas akibat tabrakan.
2.PERMUKAAN BULAN
Permukaan bulan
dilapisi materi seperti pasir.Lapisan seperti pasir itu membuat permukaan bulan
tampak berkilau.Creater(kawah) yang ada di permukaan bulan tidak bisa hilang
karena di bulan tidak terdapat astmosfer dan air sehingga tidak terjadi kejadian-kejadian
geologis yang dapat membuatnya hilang.Perubahan bentuk yang terjadi di
permukaan bulan dapat bertahan selama miliaran tahun.Selain terdapat crater di
permukaan juga terdapat daerah luas yang terlihat seperti samudra. Menurut Dirdjosoemarto,S.,dkk.
(1991: 405) permukaan Bulan terdiri dari bagian-bagian yang disebut: 1) Terra,
yaitu daerah terlihat terang, ditaburi kawah. 2) Marta, yaitu daerah gurun
batuan gelap yang diselubungi lava basah, hanya sedikit terdapat kawah. 3)
Lembah, terdapat banyak lembah sempit (riil) ada yang memanjang hingga 100 km.
4) Gunung, ada yang mencapai ketinggian 8.000 m. 5) Kawah, diduga jumlahnya
mencapai 40.000 dengan diameternya antara 2 – 200 km. Kawah ini kemungkinan
berasal dari kegiatan vulkanis dan tumbukkan meteorit.
3.GERAK BULAN
Bulan mempunyai dua gerakan yang penting yaitu rotasi bulan dan
revolusi bulan.
Rotasi Bulan adalah perputaran bulan pada porosnya dari arah barat ke timur.
dalam satu kali rotasi bulan memerlukan waktu sama dengan satu kali revolusinya
mengelilingi bumi. Saat ini bulan berotasi setiap 27,3 hari sekali.
Revolusi Bulan adalah peredaran bulan mengelilingi bumi dari arah barat ke timur.
Satu kali penuh revolusi bulan memerlukan waktu rata-rata 27,3 hari.
Ø
Revolusi Terhadap Planet Bumi
Bulan sebagai satelit alami bumi juga
berputar mengelilingi bumi dalam jangka waktu 27,3 hari. Karena waktu rotasi
dan revolusi bulan adalah sama, maka permukaan bulan yang terlihat dari bumi
tidak berubah dari waktu ke waktu.
Ø Revolusi Terhadap Matahari Bersama Bumi
Bulan bersama-sama dengan planet bumi juga mengelilingi matahari.
Seperti yang kita ketahui bahwa waktu yang dibutuhkan oleh bumi untuk beredar
mengelilingi matahari adalah 365.25 hari. Begitupun revolusi bulan terhadap
matahari bersama bumi juga 365,25 hari. Setiap empat tahun sekali kelebihan
hari dibulatkan menjadi 366 hari atau disebut juga sebagai tahun kabisat.
Dalam sistem Matahari – Bumi – Bulan, revolusi Bumi mengelilingi
Matahari, Bulan mengelilingi Bumi, dan rotasi ketiga benda tersebut berputar
pada sumbu-sumbunya mempunyai arah yang sama. Revolusi Bulan mengelilingi Bumi
dan keduanya bersama-sama mengelilingi Matahari menyebabkan peristiwa
gerhana dan pasang surut air laut.
-BAGIAN – BAGIAN BULAN
Menurut Dirdjosoemarto,S.,dkk. (1991: 405) permukaan Bulan terdiri
dari
bagian-bagian yang disebut:
a) Terra, yaitu daerah terlihat terang, ditaburi kawah.
b) Marta, yaitu daerah gurun batuan gelap yang diselubungi lava basah,
hanya sedikit terdapat kawah.
c) Lembah, terdapat banyak lembah sempit (riil) ada yang memanjang
hingga 100 km.
d) Gunung, ada yang mencapai ketinggian 8.000 m.
e) Kawah, diduga jumlahnya mencapai 40.000 dengan diameternya antara
2 – 200km.
Kawah ini kemungkinan berasal dari kegiatan vulkanis dan tumbukkan
meteorit.
4.FASE DAN ASPEK BULAN
Fase bulan adalah
bentuk bulan yang selalu berubah-ubah dilihat dari bumi karena bagian bulan
yang mendapat cahaya matahari berubah secara teratur. Pada suatu malam bulan
tampak seperti sabit kecil, pada keesokan harinya sabit itu tampak lebih tebal
dan terus bertambah tebal, sehingga sehingga setelah enam hari bentuknya
menjadi setengah lingkaran. Pada malam-malam berikutnya bulan tampak menjadi lebih
besar dan pada akhirnya menjadi bulan penuh/bulan purnama. Tetapi setelah
tampak sebagai bulan penuh, akan tampak mengecil lagi sampai berbentuk sabit.
Dari kedudukan bulan muda (fasa
bulan muda), Bulan berada dalam konjungsi (konjuction), yaitu Bulan berada
antara Bumi dan Matahari yang pada waktu ini hanya sisi Bulan yang menjauhi
Bumi disinari Matahari. Bulan beredar ke arah perempatan atau kwartir pertama,
yaitu titik B. Separuh bagian Bulan yang menghadap Bumi mendapat cahaya
Matahari, karena itu kita dapat melihat Bulan setengah cakram atau piring.
Begitu meninggalkan fasa bulan muda Bulan mulai kelihatan. Mula-mula seperti
sabit, makin lama makin besar dan sampai setengah cakram. Yang setengah cakram
ini sebenarnya seperempat dari seluruh bola Bulan. Pada waktu ini hanya sisi
Bulan yang menjauhi Bumi disinari Matahari, dan fasa Bulan adalah bulan baru.
Oleh karena itu bulan tampak di atas horison hanya pada siang hari dan masih
tampak gelap. Dari kwartir pertama, Bulan menuju kwartir kedua atau bulan
purnama pada titik C, yaitu Bulan berada pada sisi Bumi yang membelakangi
Matahari yang disebut bulan dalam oposisi. Pada saat ini Bumi berada antara
Bulan dan Matahari. Seluruh bagian Bulan yang menghadap Bumi mendapat cahaya
Matahari sehingga kita dapat melihat Bulan paling besar, yang disebut bulan
purnama atau bulan penuh. Bulan kelihatan seperti sebuah cakram. Sebenarnya
yang kita lihat separuh dari bola Bulan. Dari bulan purnama, Bulan bergerak ke
arah prempatan ketiga yaitu titik D. Keadaannya sama dengan kwartir pertama,
tetapi yang kelihatan dari Bulan adalah setengah cakram yang sebelah lagi dari
bagian bulan yang menghadap Bumi. Begitu meninggalkan bula purnama, Bulan yang
kelihatan semakin kecil, sampai menjadi setengah cakram pada perempatan ketiga.
Selanjutnya Bulan kembali ke titik A. Bulan mengecil, lalu menghilang atau mati
sehingga disebut bulan mati. Bulan mati ini berarti permulaan bagi bulan
berikutnya. Oleh karena itu bisa disebut bulan baru atau bulan muda. Keempat
kedudukan Bulan dengan bentuknya masing-masing itulah yang dinamakan fasa atau
bentuk utama Bulan. Setiap hari Bulan menjalani 360/27,3 atau 13,2 derajat dari
garis edarnya (waktu revolusi bulan adalah 27,3 hari). Oleh karena arahnya sama
dengan arah revolusi dan rotasi Bumi, maka Bulan selalu ketinggalan sejauh 13,5
derajat setiap hari, karena setiap derajat dijalani rotasi Bulan dalam waktu empat menit maka terbit Bulan selalu
ketinggalan kira-kira 50 menit (13,2 x 4 = 52,8) dari waktu terbit semalam
sebelumnya.
Aspek bulan adalah kedudukan bulan terhadap matahari dilihat dari
bumi. Beberapa aspek bulan yang mudah dilihat:
a) Aspek
konjungsi
Konjungsi bulan yaitu kedudukan bulan searah
dengan matahari. Pada saat itu bagian bulan yang menghadap ke bumi ialah bagian
yang sedang gelap, sehingga tampak bulan tidak tampak dari bumi. Peristiwa ini
berlangsung siang hari di bumi, saat aspek konjungsi terjadi gerhana matahari,
karena cahaya matahari yang menuju bumi terhalang oleh bulan.
b) Aspek
oposisi
Oposisi bulan adalah kedudukan bulan
berlawanan arah dengan kedudukan matahari dilihat dari bumi. Saat itu bulan
terlihat sebagai bulan purnama. Peristiwa ini terjadi saat bulan terbit
bersamaan dengan saat matahari terbenam. Pada aspek oposisi akan terjadi
gerhana bulan, karena cahaya matahari yang menuju bulan terhalang bumi.
c) Aspek
Kuarter
Aspek kuarter yaitu pada saat bulan
menempati kedudukan tegak lurus terhadap garis penghubung bumi-matahari, pada
fase ini bulan menujukan fase perbani yaitu bulan yang terang hanya
setengahnya. Dalam sebulan terjadi 2 kali kuartir bulan yaitu kuartir pertama
(perbani awal) ketika bulan tambah besar. Sedangkan kuartir kedua (perbani
akhir) ketika bulan tambah kecil dan terjadi 6 hari setelah purnama. Perbedaan
kuartir pertama dan akhir adalah tempat yang terang, kuartir pertama bagian
yang terang adalah barat sedangkan kuartir akhir adalah bagian bulan sebelah
timur.
5.GERHANA
Faktor Penyebab Terjadinya Gerhana adalah
lintasan bulan saat revolusi mengelilingi bumi. Lintasan bulan mengelilingi
bumi membentuk bidang yang tidak sebidang dengan ekliptika (bidang lintasan
bumi mengelilingi matahari). Ada kalanya bulan bumi dan matahari terletak pada
satu garis lurus, pada saat itulah terjadi gerhana.
1. Gerhana
Bulan
Bulan berada di dalam
bayangan Bumi, yaitu pada kedudukan Matahari → Bumi →
Bulan terletak pada garis lurus.
Perhatikan gambar
di bawah ini :
Gerhana bulan
terjadi apabila bulan masuk ke dalam bayangan bumi inti (umbra) sehingga bulan
tidak menerima cahaya matahari. Dari bumi kenampakan bulan mula-mula seluruhnya
terang, kemudian pelan-pelan agak gelap, gelap semua. Pelan-pelan tampak
kembali sampai kelihatan seluruhnya.
2. Gerhana
Matahari
Gerhana matahari terjadi apabila posisi bulan
berada di antara bumi dan matahari sehingga sebagian bumi tidak mendapatkan
cahaya matahari (Matahari → Bulan → Bumi ).
Perhatikan gambar di bawah ini :
Bumi yang terkena umbra mengalami gerhana matahari total,
sedangkan yang terkena penumbra mengalami gerhana matahari sebagian. Gerhana
matahari dibagi menjadi tiga jenis :
· Gerhana
matahari total Gerhana Matahari Total terjadi pada saat jarak Bulan – Matahari
yang paling jauh (563.319 km), sehingga bayangan
inti Bulan dapat jatuh di Bumi.
· Gerhana
Matahari Partial terjadi pada saat Bulan
berada pada daerah bayanganpenumbra sehingga ada
bagian Matahari yang terlihat normal.
· Gerhana
Matahari Cincin terjadi kalau jarak Bulan mencapai jarak terjauh dari
Bumi (405.530 km).
Ø
Pengaruh Rotasi dan Revolusi
Bulan
Rotasi bulan dan revolusi bulan mengakibatkan terjadinya pasang
naik dan pasang surut air laut. Ketika pasang naik, permukaan air laut akan
naik. Sebaliknya jika pasang surut, permukaan air laut akan turun. Pada saat
bulan berevolusi terhadap bumi, air laut di bagian bumi yang menghadap bulan
akan tertarik gravitasi bulan sehingga terjadi pasang naik. Sebaliknya, air
laut di bagian bumi yang tidak menghadap bulan akan pasang surut.
Pasang surut umumnya terjadi dua kali dalam sehari yang di tengah
laut juga dapat menyebabkan mengalirnya arus laut , yaitu dari daerah dimana
sedang mengalami pasang (air laut naik) dan akan mengalir ke segala jurusan,
sehingga air laut di sepanjang pantai itu terdesak dan naik maka terjadilah
pasang. Kejadian pasang surut umumnya di pantai lepas (samudra), sehingga
semalam itu terjadi dua kali pasang surut. Pasang mulai kira-kira pukul 12.00
siang dan pukul 24.00 malam, sedangkan surut mulai pukul 06.00 pagi dan pukul
18.00 sore.
Selain dari pasang surut yang biasa dan terjadi dua kali sehari,
dapat terjadi pula pasang surut yang istimewa tinggi dan rendahnya.
1. Pasang
Purnama
Terjadi
pada kedudukan bulan baru dan pada bulan purnama.
· Bulan
baru : Pada kedudukan ini Bulan dan
Matahari berada pada kedudukan konjungsi
(searah), sehingga gaya tariknya saling
membantu dan saling memperkuat.
· Bulan
Purnama : Pada kedudukan ini, Bulan dan Matahari berada pada kedudukan oposisi
(berlawanan/berhadap-hadapan).
2. Pasang
Mati
Terjadi
pada kedudukan bulan pada perempatan awal
(PA) dan perempatan akhir (PP),
Peristiwa
pasang surut air laut bermanfaat untuk hal – hal sebagai berikut:
· Pembuatan
garam,
· Persawahan
Pasang Surut,
· Berlayar
atau berlabuhnya kapal di dermaga yang dangkal,
· Pembangkit
Listrik Tenaga Pasang Surut (PLTPs)
· Penggerak
Generator Listrik, dsb
Ø
Kesimpulan
Bulan moon dalam
bahasa inggris luna dalam bahasa romawi artemis dalam bahasa yunani adalah
satu-satunya satelit alami yang dimiliki bumi. Jika
dilihat dari posisinya bulan adalah benda angkasa yang paling dekat dengan
bumi. Bulan juga menjadi benda yang kedua yang paling terang setelah matahari
dan satu-satunya permukaan benda langit yang diamati dengan mudah.
.
- REFERENSI
UNESA,TIM FMIPA.2012. Sains Dasar. Jilid 2. Surabaya. Unesa
University Press.
Hartono.2007.Jelajah bumi dan Alam Semesta.Bandung:Citra
Praya
Agus Fany Chandra Wijaya.2010.Gerak Bumi dan Bulan.Jurnal Konsep
Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa.
Anita dan Buyung A.2003.Ensiklopedia mini sains.Jakarta:Erlangga
Syaikhu,A.2011.Pola pergerakan
bulan dan efek
penampakannya. Diunduh dari
http://aliboron.wordpress.com/2011/01/29/pola-pergerakan-bulan-dan-efek-terhadap-
penampakannya-di-bumi/ .6
April 2013.
Review :Nadya
Nurul Alifah
Tanggal Diberikan :14
Maret 2018
Tanggal Dikembalikan :14
Maret 2018
-Saran
Materi yang sudah dipaparkan sudah sesuai namun
seharusnya ditambahi referensi buku lagi agar para pembaca agar lebih memahami
materi tentang Mengenal Lebih Dekat
Bulan Sebagai Satelit Bumi.