Senin, 04 Februari 2013

Tekanan atas kerja sama dengan Arab Saudi membuat Menhan Swedia mundur

Terbaru  29 Maret 2012 - 20:13 WIB
Menteri Pertahanan Swedia, Sten Tolgfors.
Sten Tolgfors mengundurkan diri terkait kerja sama pertahanan dengan Arab Saudi.
Menteri Pertahanan Swedia, Sten Tolgfors, mundur setelah menghadapi kecaman sehubungan dengan rencana untuk membangun pabrik senjata di Arab Saudi.
Perdana Menteri Fredrik Reinfeldt mengatakan permohongan pengunduran diri Tolgfors sudah diterima dan dikabulkan.
"Pemeriksaan dan pertanyaan di seputar masalah itu akan terus berlangsung dan tentu saja merupakan hal yang baik," kata Perdana Menteri Reinfeldt dalam konferensi pers di Stockholm, Kamis 29 Maret.
Tolgfors memang sudah menyatakan kepada perdana menteri bahwa dia akan mengundurkan diri namun tekanan media tampaknya membuat dia tidak punya pilihan selain untuk mundur secepat mungkin.
Bagaimanapun Tolgfors akan tetap menjabat sebagai anggota parlemen dan Menteri Prasarana, Catharina Elmsaeter-Svaerd, akan merangkap sebagai Menteri Pertahanan untuk sementara waktu.
Radio Swedia awal Maret melaporkan rencana rahasia bahwa Badan Penelitian Pertahanan Swedia akan membantu Riyadh dalam membangun persenjataan, termasuk rudal dan torpedo.

Tidak dilarang

Swedia tidak melarang ekspor senjata ke Arab Saudi, namun kerahasiaan dari rencana itu yang memancing kontroversi.
"Pemeriksaan dan pertanyaan di seputar masalah itu akan terus berlangsung dan tentu saja merupakan hal yang baik."
Fredrik Reinfeldt
Sebelumnya Perdana Menteri Reinfeldt mengukuhkan bahwa sebuah kesepakatan awal dengan Arab Saudi sudah dicapai pada tahun 2005.
Sten Tolgfors awalnya menegaskan bahwa rencana bantuan untuk produksi senjata -yang dikenal dengan sebutan Proyek Simoom- sejalan dengan kerja sama yang dicapai antara kedua negara.
Namun tekanan atas Tolgfors semakin meningkat dan media maupun kubu oposisi sayap kiri menuduh pemerintah menutup-nutupi rencana yang sensitif tersebut.
Pabrik senjata itu sendiri belum dibangun namun Radio Swedia melaporkan Proyek Simoom menjadi di bawah naungan pemerintah pada tahun 2007 namun dua tahun kemudian diserahkan kepada pihak swasta karena kekhawatiran bahwa Badan Penelitian Pertahanan 'secara hukum' dilarang untuk terlibat dalam proyek tersebut.
"Saya mengharapan Sten Tolgfros, walaupun sudah mengundurkan diri, akan ambil bagian dalam penyelidikan yang dilakukan komter konstitusi parlemen untuk membantu mengungkapkan hal yang terjadi."
Urban Ahlin
Perusahaan swasta, SSTI, kemudian mendapat izin ekspor untuk membeli peralatan guna membangun rudal, torpedo, bom, dan persenjataan lain.

Seruan penyelidikan

Kubu oposisi Partai Hijau meminta agar dilakukan penyelidikan atas kerja sama itu dan menegaskan Swedia seharusnya tidak mendukung kediktatoran di Arab Saudi.
Sementara itu seorang anggota parlemen dari partai oposisi terbesar, Sosial Demokrat, mendesak Tolgfors tetap dimintai keterangan sehubungan dengan kasus ini.
"Saya mengharapkan Sten Tolgfors, walaupun sudah mengundurkan diri, akan ambil bagian dalam penyelidikan yang dilakukan komisi konstitusi parlemen untuk membantu mengungkapkan hal yang terjadi," tutur juru bicara Partai Sosial Demokrat, Urban Ahlin seperti dikutip kantor berota AFP.
Dalam keterangan pers pekan pertama Maret, Tolgfors mengaku bahwa dia memang mengetahui tentang rencana tersebut dan juga tentang perusahaan swasta yang terlibat namun menegaskan tidak ada hukum Swedia yang dilanggar.
Tahun 2011, Swedia mengekspor material persenjataan senilai US$2,05 miliar dollar dan Arab Saudi merupakan pembeli terbesar kedua.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar